Didalam ajaran agama yang saya yakini, digambarkan bahwa Tuhan Maha Adil. Tuhan Maha Sempurna,dan tanpa cela. selama ini yang saya pegang ya,,, ini... ya gimana lagi,, wong pemuka2 agama yang bilang gitu,, ya saya nuruti adja dun, kan nurutin para pemuka agama(ex:pak ustad) sama adja nurutin kemauanNya Tuhan?? klo nurutin kemauannya Tuhan, ya masuk surga...(mungkin?!)
Sampai secara tak sengaja karena ingin mencari tau "pandangan toleransi islam dan agama lain", tibalah saya pada sebuah artikel tentang tanya jawab antara "pak ustad" dan seorang penanya. kira2 demikian:
Budha Mengamalkan Islam
---------------------
Tanya:
Pak ustadz yang saya hormati, bagaimana hukumnya menjalin hubungan dengan orang non-muslim yang sudah berniat untuk memeluk Islam? Tapi karena ingin menghargai kedua orang tuanya yang beragama Budha, maka sampai saat ini dia belum kunjung jua memeluk Islam. Lalu, bagaimana hukumnya jika orang non-muslim mempelajari dan menjalankan ajaran Islam sebelum dia resmi masuk agama Islam, seperti dia berpuasa Senin dan Kamis?
Jawab:
Hubungan dimaksud seperti apa bentuknya? Kalau hubungannya dalam berbisnis, misalnya, maka hal itu boleh-boleh saja selama menjaga batas-batas agama. Tapi kalau hubungannya berupa pergaulan antara seorang muslimah dengan non-muslim laki-laki, maka hubungan demikian sangat dilarang. Muslimah harus selalu menjaga diri, jangan sampai mendekati zina seperti berdua-duaan (khalwat) dengannya. Terhadap laki-laki muslim pun Anda harus menjaga diri. Kalau hubungan dimaksud adalah antara seorang laki-laki muslim dengan laki-laki non-muslim (atau muslimah dengan budha perempuan), maka hubungan tersebut dibolehkan sebatas muamalah. Hubungan lebih jauh haruslah dalam rangka dakwah dengan tujuan agar non-muslim tersebut mengenal Islam lebih dekat dengan harapan dia akan menerimanya.
Seseorang yang sudah menerima Islam hendaknya segera memeluknya dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Pengucapan syahadatain ini tidak perlu disaksikan orang lain, berbeda dengan akad nikah atau hutang-piutang. Jadi, masuk Islam tidak perlu resmi dan tidak perlu dicatatkan. Saksinya Allah dan pencatatnya malaikat. Orang ini hanya perlu menguasai dan mengerti maksud lafadh/bacaan dua kalimat syahadat. Jadi, diam-diam dia bisa masuk Islam tanpa diketahui kedua orangtuanya.
Tanpa masuk Islam terlebih dahulu, maka segala amalannya tidak diterima oleh Allah SWT. Apabila dia meninggal sebelum masuk Islam, maka dia mati dalam kekafiran.
Permasalahan yang Anda hadapi adalah boleh jadi yang bersangkutan belum menerima Islam. Maka yang perlu Anda lakukan adalah meyakinkan dia bahwa Islam adalah agama yang paling fitrah, paling relevan, termurni ajarannya, terbaik syariatnya dan terindah ajarannya. Kalau dia sudah yakin, bantulah dia segera mengucapkan dua kalimat syahadat. Wallahu Ta’ala a’lam.
Rusli Hasbi
wow,, kok saya jadi beranggapan bahwa Tuhan itu pilih2 ya??(kok bisa?! jangan sembarangan ngomong km)hehe,, :P
tinjau saja kalimat pak ustad berikut:
Tapi kalau hubungannya berupa pergaulan antara seorang muslimah dengan non-muslim laki-laki, maka hubungan demikian sangat dilarang.
liat saja, Tuhan hanya melarang muslimah(cewek islam) "berhubungan" dengan cowok non islam,, tapi,, gimana kalo cowok islam pengen berhubungan dengan cewek non islam? boleh to? ow...
tinjau kalimat pak ustad berikut:
Tanpa masuk Islam terlebih dahulu, maka segala amalannya tidak diterima oleh Allah SWT. Apabila dia meninggal sebelum masuk Islam, maka dia mati dalam kekafiran.
pak ustad ini menyatakan bahwa selain orang islam ya kafir. kafir=jahat=neraka.
kalo orang tidak islam, ya semua amal baiknya ga diterima Tuhan, alias sama adja bo'ong....
"NGAPAIN SAYA BERBUAT BAIK,, TOH TUHANMU TAK MENERIMA AMAL SAYA??"
mungkin itu yang akan dikatakan orang2 ini(non muslim),, Tuhan terlalu pilih2,, karena selain dari ajaran agamanya(islam), semua amal umat lain dianggap mubadzir alias "percum tak bergun". OK. katakanlah islam itu agama paling benar, atau minimal benar lah. lihat statistik data dari artikel berikut:
"Major Religions of the World Ranked by Number of Adherents"
(http://www.adherents.com/Religions_By_Adherents.html)
- Christianity: 2.1 billion(30 %)
- Islam: 1.5 billion
- Secular/Nonreligious/Agnostic/Atheist: 1.1 billion
- Hinduism: 900 million
- Chinese traditional religion: 394 million
- Buddhism: 376 million
- primal-indigenous: 300 million
- African Traditional & Diasporic: 100 million
- Sikhism: 23 million
- Juche: 19 million
- Spiritism: 15 million
- Judaism: 14 million
- Baha'i: 7 million
- Jainism: 4.2 million
- Shinto: 4 million
- Cao Dai: 4 million
- Zoroastrianism: 2.6 million
- Tenrikyo: 2 million
- Neo-Paganism: 1 million
- Unitarian-Universalism: 800 thousand
- Rastafarianism: 600 thousand
- Scientology: 500 thousandsdfs
Lihat saja dari data statistik diatas, islam hanyalah 21% dari keseluruhan orang beragama didunia, bukan "semua manusia" lho,,, berarti hanya kurang dari 20% penduduk bumi yang bisa MASUK SURGA. Loh,, surga itu cuma punyane orang islam to? (lha kok gitu? katanya Tuhan MAHA ADIL?) adil darimana, wong Surga aja hanya dikususkan untuk golongan tertentu gitu,, kalo diluar golongan itu ya neraka??
Astoughfirullah... ya Allah,, mungkin saja ini pemikiran saya yang terlalu sempit dan dangkal. ya Allah ya Rabb,, sesungguhnya Engkau pasti tidaklah menginginkan hal ini(perpecahan umat) terjadi dengan sia2,, semua adalah bagian dari rencanaMu ya Rabb.. saya jadi teringat ucapan pak kyai waktu khodbah Jum'at didalam membacakan Surat An Nahl: 91-92
QS. an-Nahl (16) : 91
Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian) mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak jumlahnya dari golongan yang lain. Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
QS. an-Nahl (16) : 92
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
surat an Nahl:91 Allah berfirman didalam kalimat2 terakhirNya:
Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.
Berdasarkan kalimat firman Allah tersebut, jika kita mencoba untuk bersikap "tidak berfikir sempit", bahwa apa yang kita permasalahkan didunia tentang surga siapa dan neraka siapa didunia nanti di hari akhir akan ditanyakan Tuhan, untuk dimintai pertanggungjawaban atas yang kita perselisihkan(perdebatkan).. misal? misal saja AGAMA.
loh kok agama? apa hubungannya?
hehe,, tidak bisa dipungkiri bahkan oleh umat muslim sendiripun bahwa perpecahan umat islam adalah gara2 masalah surga dan neraka. bayangkan saja, didalam salah satu hadist sahih, Rasulullah pernah bersabda bahwa islam akan terpecah menjadi 73 golongan, sedang hanya 1 golongan saja yang akan masuk surga..
jelas ini akan membawa dampak pertentangan dikalangan umat sendiri,, kenapa karena masing2 dari golongan akan merasa paling benar dan paling layak masuk surga dibanding dengan yang lain. misal saja:
orang muslim non ahmadiah menganggap bahwa orang2 ahmadiah adalah orang KAFIR, dan pantas dibunuh. seperti disebutkan di salah satu firman Allah: ... dan orang-orang kafir, darahnya halal bagimu
jelas, ini akan membuat orang2 "sok suci" ini dengan semangat membabi buta menghakimi orang2 golongan seperti ini(misal ahmadiah) bagai layaknya membasmi binatang!
ini jelas naluri dasar manusia yang "liar"...
apakah Tuhan benar2 mengajarkan demikian?
saya mencoba untuk berfikir "Tuhan tidak ingin mengajarkan demikian".
Wallahualam(Terbatasnya pengetahuan saya sebagai manusia)
mencoba untuk menafsirkan lanjutan ayat:
QS An Nahl:92
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
Sempitlah orang2 yang bilang kalo orang non muslim, amalannya tidak diterima dan masuk neraka begitu saja. kenapa? Allah memberikan perumpamaan di ayat tersebut. andaikata Allah berkehendak, Ia bisa saja menjadikan semua orang dibumi termasuk dalam 1 golongan saja. dan Allah akan secara"TEGA" menjerumuskan orang yang satu menjadi sesat, dan yang lain tidak, sama saja Allah sudah menetapkan manusia itu takdir surga atau neraka,, ya ga sih??
Akan tetapi Allah tidaklah demikian... menurut saya,, orang2 non-muslim bukanlah MUTLAK kafir, tetapi lebih kepada orang2 yang berbuat mungkar, dan tidak mengakui adanya Tuhan pastilah kafir. apakah agama lain tidak mengakui adanya Tuhan? mereka mengakui,, hanya saja "nama" Tuhan mereka yang berbeda dengan kita. apakah yang mereka maksud Tuhan yang berbeda dengan muslim? tentu jika saya non muslim, dan ditanya tentang Tuhan. saya akan menjawab: Tuhan adalah "sesuatu" yang menjaga saya, menciptakan saya, dan memuliakan saya sebagai mahlukNya yang paling sempurna. dan sesuatu inilah yang juga menjaga alam semesta dan seisinya.
Jelas saya tidak bisa dibilang saya ini orang sesat, karena saya masih percaya Tuhan, Tuhan yang melindungi alam semesta raya. Bukan Tuhan patung, bukan Tuhan binatang, bukan Tuhan benda2 langit,, karena semua itu tidak ubahnya dari "hasil penciptaan dari Sesuatu(yang disebut Tuhan)"
apakah saya kafir hanya karena saya menyebut Tuhan saya dengan sebutan berbeda? lalu apa hanya karena saya bukan muslim, saya tidak boleh menjamah surga??
adil macam apa ini??
lanjut ke terusan ayat QS AN NAhl:92
...Dan sesungguhnya kamu akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
Alhamdulillah,, berarti jika saya mati dan diakhirat nanti,, setidaknya Tuhan masih punya rasa adil karena Tuhan masih melihat apa yang saya kerjakan(amal2 saya didunia), bukan karena saya islam atau bukan, tetapi saya mengimaniNya(Allah SWT) sebagai Tuhan saya. ternyata Tuhan memang Maha Adil, dan perkataan pak ustad tidak boleh saya telan mentah2...
apa bedanya saya dengan orang bodoh, jika saya hanya menelan mentah2 setiap perkataan dari pemuka agama saya tanpa "punya keberanian" untuk memahami dengan baik apa yang disampaikan..
Seorang teman pernah bilang: "Agama itu seperti permen,, kamu boleh makan 1, dua atau lebih semau kamu... tapi jangan sampai km nyuruh anak kecil untuk nelen permen itu gelondongan,, mendelik to boz??!"
Sekian
Sebuah renungan bagi saya.
Assalamualaikum.
sumber:
Al Quran dan Hadist
http://ruslihasbi.wordpress.com/tanya-jawab/akidah/cg/
http://www.adherents.com/Religions_By_Adherents.html
http://widz-zone.blogspot.com/2011/03/tuhan-maha-adil.html
0 komentar:
Posting Komentar