Selasa, 26 Juli 2011

10 weirds natural fenom

Mother Nature will never cease to amaze mankind, simply because of her unpredictability. Some of the most fascinating things in life are the natural phenomenons that occur around the world. They have the power to mesmerise us and leave us compelled by their sheer beauty, uniqueness and plain freakishness. Here is a list of ten of the very weirdest, freakish and most fascinating of all the world’s natural phenomena.

1. Old Faithful

Image source - Wikipedia
Yellowstone’s is the world’s best known geyser because of its consistent eruptions nearly every hour. Up to 8,400 gallons of scalding hot water shoot up to the heavens reaching heights of over 100 feet. It was first discovered in 1870 and since then over 30,000 eruptions have been recorded. Like a performing whale at Sea World this geyser attracts thousands of tourists a year.

2. Kelimutu

Image source - Wikipedia
Kelimutu in Indonesia attracts visitors because of its three magnificent crater lakes, all of varying colours.  It is located in the summit of a 1,639  metre high volcano on the island of Flores and the three lakes change their colours frequently. It all depends on the time of the year and their changing mineral content. Although they are prone to regular changes the main colour of Tiwu Ata Polo (the Lake of the Bewitched People) and Tiwu Nuwa Muri Koo Fai (the Lake of Young Men and Maidens) are deep reddish-brown or green. Lying to the west of these is Tiwu Ata Mbupu (the Lake of Old People), which is more of a blue colour.

3. Surtsey

Image source - Wikipedia
In August 1883 the Javanese island of Krakatoa vanished forever from one single, violent explosion. Exactly 80 years later a new volcanic island emerged in its place totally out of the blue. It was discovered that this was caused by a continuing series of less ferocious volcano eruptions beneath the sea south of Iceland. In just two days enough lava and scoria had been thrown to the surface causing an island to form, which measured a third of a mile from end to end. Wind and erosion has diminished its size since its first appearance but this has not deterred some animals setting up home on the island. Residents include seals, puffins, whooper swans, common ravens and various geese.

4. Dead Sea

Image source - ianaloni
As the guy in the picture demonstrates it is perfectly easy to float on the Dead Sea and read a newspaper. The reason for this is that it is 25% salt (normal sea water is around 4-6). Obviously no marine life can live in the Dead Sea either and with the increased density of the water floating is the natural occurrence. The Dead Sea, interestingly, is not only the lowest place on the planet but it is also the hottest, besides the inside of a volcano of course!

5. Petrified Forest

Image source - Wikipedia
Lying just off the Arizona I-40 highway, deep into the desert between Holbrook and Navajo is the Petrified Forest. The “forest” comprises of fallen fossilised trees, mostly Araucarioxylon arizonicum, an ancient species of conifer, which have been mineralised into chalcedony and quartz. This process occurrs after the dead fallen trees become permeated by the mineral content of the sediments in which they are lying. This basically means that the wood of the tree eventually turns to stone.

6. Giant’s Causeway

Image source - Wikipedia
Ireland’s one and only World Heritage site is this gigantic area covered in basalt columns and stones. The 38,000 stone columns were created after the eruption of a volcano around 60 million years ago. The lava rapidly cooled leaving these sightly columns behind. The locals, however, prefer to tell tourists another tale. They say that Fionn MacCumhaill (pronounced Finn McCool) created the area by throwing down enormous chunks of cliff to make stepping stones so that he could get to his lover on the Hebridean island of Staffa, or to walk to Scotland to fight the Scottish colossus, Benandonner. Hence the name of the place.

7. Pitch Lake

Image source - Wikipedia
Pitch Lake is one of Trinidad’s biggest tourist attractions, seeing over 20,000 visitors per year. Unlike any other lake in the world this one is filled with a gloopy, thick mixture of bitumen, clay and saltwater. It covers more than 100 acres and has been used for asphalt, ever since Sir Walter Rayleigh first took some to caulk his ship’s timbers back in 1595. Unsurprisingly there is no life living in this ooze.

8. General Sherman

Image source - Wikipedia
Not including coral reef or spreading fungi this famous Giant Sequoia in California is officially the largest living thing in the world. It is somewhere between 23 and 27 centuries old. Its trunk alone comprises almost 52,000 cubic feet of wood. It proudly stands at 275 feet tall, is more than 36 feet in diameter at its base and has a crown that spreads just over 106 feet! It was named in honour of the American Civil War general, William Sherman, by the naturalist James Wolverton who served under Sherman’s command.

9. Dachstein Caves

Image source - austria-trips
An impressive 150 miles of icy tunnels and spooky caverns make up the Dachstein Caves, Austria’s famous ice caves which are located near Lake Hallstatt. The magnificent ice columns, arches and spikes were formed by swirling air that melted parts of the ice. Deeper underground is a giant glacier but some of the most amazing sights can be seen on the travel down, where some parts of the ice have formed what looks like a huge ice cathedral.

10. Aurora Borealis

Image source - Wikipedia
Otherwise known as the Northern Lights this mysterious yet beautiful natural phenomenon is said to be one of the greatest treasures in life if you are lucky enough to see them for yourself. The name Aurora  Borealis comes from the Roman goddess of dawn, Aurora, and the Greek name for the north wind, Boreas. There is also the Southern Lights aka Aurora Australis – the Latin word for South. The lights are a results of the Earth’s photons colliding with solar winds. You’ll only be lucky enough to see them if you visit certain parts of the Northern or Southern Hemisphere.

ibnu khaldun.,.,

Ibnu Khaldun (1332-1406 M) Sang Sejarawan

Kelahiran, Nasab, & Keluarga
Nama lengkap beliau adalah Abdurrahman Abu Zaid Waliuddin bin Muhammad bin Muhammad bin Abi Bakar Muhammad bin al-Hasan. Nama pemberian ayah beliau adalah Abdurrahman, Beliau biasa dipanggil Abu Zaid dan bergelar Waliuddin. Nama Ibnu Khaldun sendiri merujuk pada kakek moyangnya yang bernama Khalid bin Utsman. Orang Arab, sebagai bentuk takzim kepada ketinggian ilmunya, menambahkan huruf wawu dan nun pada nama kakek moyangnya itu. Jadilah ia terkenal hingga sekarang dengan sebutan Ibnu Khaldun.

Ibnu Khaldun dilahirkan di Tunisia pada awal bulan Ramadhan 732 H, atau tepatnya pada 27 Mei 1332 M. Keluarga Bani Khaldun diketahui berasal dari daerah Hadramaut, sebuah daerah di selatan jazirah Arab. Banu Khaldun kemudian pindah ke Andalusia dan menetap di Sevilla pada permulaan penyebaran Islam di sana pada sekitar abad ke-9 masehi. Selanjutnya keluarga Bani Khaldun merupakan keluarga terpandang yang memegang jabatan-jabatan penting dalam pemerintahan dan angkatan perang Bani Umayyah Andalusia, Al-Murabitun (Almoravide), dan Al-Muwahhidun (Almohade). Pada abad ke-13 masehi, ketika Andalusia menjadi republik bangsawan yang feodal, keluarga Bani Khaldun juga memegang peranan penting.
Pada masa reconquista orang-orang Kristen, keluarga Bani Khaldun menyeberang ke Ceuta di Afrika Utara sebelum akhirnya menetap di Tunisia. Perpindahan Bani Khaldun ini terjadi pada tahun 1248, namun ada pula sumber lain yang mengatakan bahwa Bani Khaldun pindah pada 1223. Di Tunis ini ternyata Bani Khaldun juga memainkan peran yang cukup penting dalam pemerintahan. Muhammad Ibn Muhammad, kakek Ibnu Khaldun berprofesi sebagai seorang Hajib (kepala rumah tangga istana) dinasti Hafsh. la sangat dikagumi dan disegani di kalangan istana, berkali-kali Amir Abu Yahya al-Lihyani (711 H), pemimpin dinasti al-Muwahhidun yang telah menguasai bani Hafz di Tunisia, menawarkan kedudukan yang lebih tinggi kepada Muhammad Ibn Muhammad, tetapi tawaran itu ditolaknya, pada akhir hayatnya, kakek Ibnu Khaldun ini suka menekuni ilmu-ilmu keagamaan hingga wafatnya pada 1337 M.
Dalam lingkuangan keluarga terpelajar seperti inilah Abdurrahman atau Ibnu Khaldun lahir dan tumbuh berkembang. Tentulah lingkungan keluarganya yang terpelajar ini membawa pengaruh besar kepada Ibnu Khaldun. Selain itu didukung dengan intelegensi beliau yang di atas rata-rata menjadikan beliau kelak menjadi tokoh yang mendunia dan karya-karyanya abadi.
Periode Menuntut Ilmu
Ibnu Khaldun muda, seperti halnya pemuda-pemuda Arab lainnya, mendapatkan pengajaran tradisional langsung dari sang ayah. Pertama-tama Ibnu Khaldun mempelajari Al-Quran dan menghafalnya sekali. Lalu Ibnu Khaldun juga mempelajari macam-macam qira’at untuk Al-Quran itu. Kemudian beliau mempelajari ilmu tata bahasa dan syair, dan baru setelah itu beliau mempelajari hukum. Selain dari sang ayah, Ibnu Khaldun juga amat antusias mempelajari tafsir, hadits, usul fiqih, tauhid, fiqih madzhab Maliki, fisika dan matematika.
Semua pengetahuan itu dipelajari langsung oleh Ibnu Khaldun dari para cendekiawan di Tunisia. Di antara para guru beliau adalah Abu Abdillah Muhrnas Ibn Sa’ad al-Anshari dan Abu al-Abbas Ahmad ibn Muhammad al-Bathani dalam qira’at; Abu Abdillah Ibn al-Qashar dalam ilmu gramatika Arab; Abu ‘Abdillah Muhammad Ibn Bahr dan Abu Abdillah Ibn Jabir al-Wadiyasyi dalam sastra; Abu Abdillah al-Jayyani dan Abu Abdillah ibn Abd al-Salam dalam ilmu fiqh; dan masih banyak lagi gurunya. Yang mengagumkan dari Ibnu Khaldun adalah kedalaman wawasannya dalam berbagai bidang ilmu yang ia pelajari. Padahal tentulah bukan perkara mudah mempelajari semua itu secara hampir bersamaan.
Masa menuntut ilmu ini beliau jalani selama kurang lebih 18 tahun. Terhitung sejak kelahirannya pada 1332 hingga 1350. Setelah matang dengan ilmu-ilmu yang beliau pelajari, pada usia 18 tahun Ibnu Khaldun mulai memasuki dunia politik. Inilah pengalaman pertama Ibnu Khaldun berprofesi di pemerintahan sebagaiSahib al-Alamah (penyimpan tanda tangan), pada pemerintahan Abu Muhammad Ibn Tafrakhtan di Tunis.
Periode Berpolitik
Sejak awal terjun ke dunia politik praktis, Ibnu Khaldun seringkali berpindah-pindah tempat. Semula ia bekerja di Fez, lalu ke Granada, Baugie, Biskara dan lain-lain, dalam jangka waktu antara 1350-1382 M. Awal karir sebagai Sahib al-Alamah  ini hanya dijalani Ibnu Khaldun selama kurang lebih 2 tahun, kemudian ia berkelana menuju Biskara. Kemudian pada tahun 1354 Ibnu Khaldun pindah ke Maroko menetap di Fez. Penguasa Fez, Sultan Abu Inan ketika itu lalu mengangkatnya menjadi sekretaris sultan.
Selama 8 tahun Ibnu Khaldun menetap di Fez, banyak sekali intrik politik yang terjadi dan akhirnya juga menyedutkannya. Sultan Abu Inan menuduhnya berkhianat dan berkomplot dengan Abu Abdillah Muhammad dari Bani Hafsh. Akhirnya ia memantapkan diri pergi ke Spanyol dan sampai di Granada pada tanggal 26 Desember 1362 M. Beliau diterima dengan baik oleh penguasa Granada, Abu Abdillah Muhammad ibn Yusuf. Setahun kemudian mulailah beliau menjalankan tugas barunya sebagai diplomat. Ibnu Khaldun di utus kepada Raja Pedro El Cruel, penguasa Sevilla. Di Sevilla inilah beliau melihat apa yang beliau sebut “peninggalan-peninggalan kekuasaan nenek moyang saya”. Karena dinilai cakap, Raja Pedro menawarkan tanah-tanah “nenek moyangnya” asalkan beliau mau bekerja kepada raja Kristen itu. Ibnu Khaldun menolak tawaran tersebut.
Lagi-lagi aktivitas politik Ibnu Khaldun menimbulkan kecemburuan di dalam istana Granada. Untuk menghindari konflik lebih jauh, Ibnu Khaldun mengundurkan diri dan kembali ke Afrika bersama-sama keluarganya. Kali ini beliau mencoba peruntungan di Bougi, Aljazair. Penguasa Bougi kemudian mengangkatnya menjadi perdana mentri. Di sini beliau sempat memimpin pasukan-pasukan kecil untuk memadamkan kerusuhan-kerusuhan yang ditimbulkan oleh suku barbar.
Setelah malang melintang di dunia politik yang penuh intrik dan kekacauan, Ibnu Khaldun akhirnya merasa bahwa ia harus berhenti. Tahun 1375 menjadi tahun yang amat penting bagi beliau. Sejak saat itulah beliau melepaskan semua jabatan resmi pemerintahan kemudian bersama-sama keluarganya menetap di istana Qal’at Ibnu Salamah di dekat Oran. Di sinilah beliau berkhalwat dan selama empat tahun berikutnya beliau fokuskan pikirannya untuk menyelesaikan karya besarnya, Muqaddimah dan kitab Al-I’bar wa Diwanul Mubtada’wal Khabar fi Ayamul ‘Arab wal A’jam wal Barbar.
Karena kebutuhan akan bahan-bahan penyusun karyanya itu, Ibnu Khaldun memutuskan kembali ke kampung halamannnya, Tunisia, pada 1378. Di Tunisia ini beliau kembali lagi belajar dan sekaligus juga mengajar. Pada 1382 Ibnu Khaldun berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Sebelum itu beliau singgah sementara di kota Iskandaria di Mesir. Di kota inilah beliau tertarik untuk menetap di Kairo dan mengajar di Universitas Al-Azhar.
Periode Mengajar
Ibnu Khaldun tiba di Kairo setelah karya besarnya, Muqaddimah, lebih dulu terbit di Mesir. Beliau tiba pada tanggal 6 Januari 1383. Sungguh meriah sambutan rakyat Mesir kepada Ibnu Khaldun. Pada waktu itu Dinasti Mamluk sedang perkasa di Mesir dan keadaan politik di sana pun stabil. Selama 20 tahun terakhir hidupnya Ibnu Khaldun menghabiskannya di Mesir ini. Beliau bergiat menjadi pengajar di Universitas Al-Azhar dan juga sebagai hakim tinggi di Mahkamah Agung.
Ibnu Khaldun memberikan kuliahnya di lembaga-lembaga pendidikan tinggi di Mesir, seperti Universitas al-Azhar, Sekolah Tinggi Hukum Qamhiyah, Sekolah Tinggi Zhahiriyyah dan sekolah tinggi Sharghat Musyiyyah. Beliau mengajar terutama di bidang fiqih, hadis dan beberapa teori tentang sejarah sosiologi yang telah ditulisnya dalam Muqaddimah. Selain berjuang dalam dunia akademik, Ibnu Khaldun juga melakukan kegiatan yang berkaitan dengan dunia hukum.
8 Agustus 1384, beliau diangkat oleh Sultan Al-Zhahir Barqa, sebagai hakim agung Madzab Maliki pada mahkamah Mesir. Ketika menjabat sebagai hakim agung inilah beliau berusaha keras mereformasi lembaga hukum yang saat itu banyak dipenuhi korupsi. Tindakannya ini tentu saja membawa dampak serius bagi dirinya. Sekali lagi Ibnu Khaldun harus berhadapan dengan orang-orang yang iri dan menyebarkan preseden buruk atas dirinya. Karena tidak tahan beliau akhirnya memilih mengundurkan diri.
Pada 1387 Ibnu Khaldun melaksanakan ibadah haji dan ketika beliau kembali ke Mesir diangkat lagi sebagai hakim agung Mahkamah Mesir oleh Sultan Mesir Nashir Faraj, putera Sultan Burquq. Tahun 1400 adalah saat paling dramatis yang harus beliau alami. Beliau beserta beberapa hakim dan ahli hukum lainnya dikirim oleh sultan Mamluk ke Damaskus yang saat itu terancam oleh serbuan Timur Lenk. Celaka tak dapat ditolak. Tentara Mesir yang mempertahankan Damaskus dapat dihancurkan oleh pasukan Tartar dan terpaksa mundur. Sialnya, Ibnu Khaldun tertangkap dan ditahan sebagai sandera untuk negosiasi penyerahan kota Damaskus kepada Timur Lenk.
Namun Ibnu Khaldun, yang punya segunung pengalaman politik tentu memiliki siasat untuk menghadapi Timur Lenk. Timur Lenk sendiri tertarik pada pengetahuan dan kharisma yang dimiliki Ibnu Khaldun. Timur Lenk mengajak beliau membahas soal-soal Afrika. Beliau sendiri mengambil kesempatan untuk melengkapi studinya tentang sejarah bangsa Tartar dan Mongol baru. Berkat agitasi dan lobi-lobinya, Ibnu Khaldun akhirnya berhasil menyelamatkan sejumlah orang-orang terkemuka. Begitu kembali ke Mesir beliau kembali diserahi jabatan hakim agung. Beliau menjabat hakim agung ini hingga akhir hayatnya.
Karya-karya Ibnu Khaldun & Pengaruhnya
Ibnu Khaldun dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas, serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang luas pula.
Tahun 1375 menjadi saat yang penting dalam hidup Ibnu Kholdun. Setelah bergelut dalam aktivitas politik selama kurang lebih 25 tahun, beliau mulai mengundurkan diri dari hiruk-pikuk dunia politik dan memulai kembali aktivitas intelektualnya. Dalam masa 4 tahun, sejak 1375 hingga 1378 beliau memfokuskan dirinya menyelesaikan naskah kitab Al-I’bar yang telah beliau siapkan sebelumnya. Dengan riset-riset yang terperinci dan mendalam akhirnya selesailah kitab sejarah itu dalam 7 jilid dengan judul baru Al-I’bar wa Diwanul Mubtada’wal Khabar fi Ayamul ‘Arab wal A’jam wal Barbar wa Man ‘Asharahum min Dzawis Sulthan al-Akbar. Dan bagian pendahuluannya yang sekarang kita kenal dengan Muqaddimah Ibnu Khaldun sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu sosial dan terus dikaji hingga kini.
Kitab ini pada tahun 1863 diterjemahkan oleh De Slane ke dalam bahasa Prancis  dengan judul Les Prolegomenes d’Ibn Khaldoun. Setelah itu menjelang akhir abad ke-19 rumusan-rumusan Ibnu Khaldun dalam kitab ini banyak memengaruhi pemikiran para sosiolog Jerman dan Austria. Karya-karya lain Ibnu Khaldun yang bernilai sangat tinggi diantaranya, At-Ta’riif bi Ibn Khaldun (sebuah kitab autobiografi, catatan dari kitab sejarahnya),Lubab al-Muhassal fi Ushul ad-Diin (sebuah kitab tentang permasalahan dan pendapat-pendapat teologi, yang merupakan ringkasan dari kitab Muhassal Afkaar al-Mutaqaddimiin wa al-Muta’akh-khiriin karya Imam Fakhruddin ar-Razi).
Komentar Mereka terhadap Ibnu Khaldun
Ibnu Khaldun, ia wafat di Kairo Mesir pada saat bulan suci Ramadan tepatnya pada tanggal 25 Ramadan 808 H./19 Maret 1406 M. Dalam hidupnya yang penuh gejolak dan pengembaraan, renungan-renungan dan riset-risetnya yang mendalam telah menjadikannya seorang cendekiawan muslim yang begitu masyur hingga sekarang. Tak hanya orang Timur yang mengkaji mutiara-mutiara pemikirannya, tetapi juga para cendekiawan Barat. Dan inilah beberapa komentar dari beberapa cendekiawan yang pernah mengkaji karya-karya beliau.

 “Tulisan-tulisan sosial dan sejarah dari Ibnu Khaldun hanya satu-satunya dari tradisi intelektual yang diterima dan diakui di dunia Barat, terutama ahli-ahli sosiologi dalam bahasa Inggris (yang menulis karya-karyanya dalam bahasa Inggris)” – DR. Bryan S. Turner, guru besar sosiologi di Universitas of Aberdeen, Scotland dalam artikelnya “The Islamic Review & Arabic Affairs” di tahun 1970-an.
“… ‘Abd-ar-Rahman ibn Muhammad ibn Chaldun al-Hadrami dari Tunis (hidup dalam tahun 1332-1406) adalah seorang genial bangsa Arab yang dalam ‘kesempatan’ kurang dari empat tahun dari lima puluh empat tahun usia dewasa yang digunakannya untuk bekerja, dapat mencapai suatu hasil karya abadi berupa sebuah tulisan yang boleh dibandingkan dengan karya Thucydides atau Machiavelli, baik dalam luas visinya, maupun dalam kekuatan intelektualnya semata. Bintang Ibn Chaldun tambah bersinar dengan amat cemerlangnya, karena ia menyoroti alam yang gelap gulita. Kalau Thucydides, Machiavelli, dan Clarendon adalah bintang-bintang cemerlang yang hidup dalam masa-masa dan tempat-tempat yang cemerlang pula, maka Ibn Chaldun adalah hanya satu-satunya titik cahaya yang bersinar pada waktu itu di cakrawala.” – Arnold J. Toynbee, dari Royal Institute of International Affairs and Oxford University Press, dalam A Study of History volume III.
“… Ibnu Khaldun adalah seorang ahli sejarah, politik, sosiologi, dan ahli ekonomi, seorang yang mendalami persoalan-persoalan manusia, meneliti kehidupan manusia yang telah lewat untuk memahami kehidupan sekarang dan di hari yang akan datang. Ia bukan hanya ahli sejarah yang terbesar dari abad pertengahan, yang menjulang tinggi laksana raksasa diantara suku orang-orang kerdil, tetapi ia adalah seorang dari ahli filsafat sejarah yang pertama, seorang pembuka jalan bagi Machiavelli, Bodin, Comte, dan Curnot.” – George Sarton, dalam Introduction To the History of Science.
Daftar Pustaka :
Charles Issawi, M. A. 1962. Filsafat Islam Tentang Sejarah, Pilihan dari Muqaddimah Karangan Ibn Chaldun dari Tunis (1332-1406). (disalin dalam bahasa Indonesia oleh Dr. A. Mukti Ali). Jakarta : Tintamas.
http://sejarawanmuda.wordpress.com/2011/05/06/biografi-ibnu-khaldun/

Albert Einstein dan Bukti Ilmiah Tuhan

Oleh : Richard Greene
Tuhan, seringkali manusia dengan imajinasi fikirannya mencoba untuk mendefinisikan tentang salah satu sifat Tuhan, yaitu "Wujud (ada)". banyak sekali klaim agama tentang Tuhan mereka masing-masing, dengan berbagai wujud yang ada dan saling mengesankan bahwa Tuhan mereka masing-masing lah yang "paling benar". kata "paling" mengacu pada kondisi dimana Tuhan-Tuhan yang ada itu benar, tetapi ada 1 yang paling benar. hmm, aneh memang. Secara nalar, tidak mungkin ada multi Tuhan yang berkuasa atas seluruh jagad raya, karena Tuhan 1 bisa saja memiliki keegoisan terhadap Tuhan yang lain dan saling menghancurkan karena merasa bahwa diriNyalah yang paling berkuasa... 
ckckck....
Tuhan adalah Dzat multidimensi tunggal dimana wujudnya tidaklah mungkin menyamai mahluk-mahluk ciptaannya, karena jika Tuhan memiliki bentuk fisik yang menyerupai mahluk ciptaanNya, apa bedanya Ia dengan ciptaan? tidak akan sanggup kita, mahlukNya mendefinisikan bentuk fisikNya karena keterbatasan dimensi kita. lalu apa yang bisa dilakukan oleh hamba-hambaNya? 

membuktikan eksistensinya!!
Saya percaya bahwa ilmu pengetahuan telah menjawab pertanyaan ini pada awal abad ke-20 dan bahwa Albert Einstein dan ilmu matematika telah terbukti, tak terbantahkan, bahwa ada kuantitas yang justru dikuantifikasi sebagai energi di alam semesta yang bahkan lebih besar, kuat dan dahsyat dari semua agama saat ini definisikan sebagai Tuhan … . Kuantitas dari “Force” atau “God Force” atau “Alam” atau “Energi” yang membuat imajinasi termegah konvensional kita terlihat kerdil dibanding dengan” God force” tersebut.

Dan, ini secara ilmiah telah diverifikasi dan tanpa bantahan.
Apa yang Einstein definisikan sebagai besarnya Kekuatan ini adalah membuat orang sulit untuk membayangkan, terlepas dari definisi. Energi itu begitu besar sehingga tidak satu orang pun, pemuka agama lingkungan kita, Imam atau Rabi, atau bahkan Paus sendiri benar-benar dapat memahami atau percaya mengatakan mereka bisa menjelaskannya.
Namun definisi baru dari yang tak-terdefinisi yang sebenarnya paling mewakili, secara akurasi ilmiah, dalam satu rumus matematika …satu formula yang tepat, adalah formula yang paling terkenal dalam sejarah.
E=MC 2
Ini adalah persamaan yang paling sering dikutip dan kuat juga, ironisnya, ini adalah salah satu formula yang segera bisa menjadi alat dari pemusnahan massal manusia setiap saat, karena itu adalah sumber rahasia kekuatan atom dan pengembangan bom atom.
Disini E = MC 2 adalah dimana matematika dan Teologi, semua tergulung menjadi satu:
Langkah Pertama: Tambahkan semua materi di bumi dan yang terkandung dalam ciptaan, 100 miliar galaksi, masing-masing dengan sekitar 100 milyar bintang,
Langkah Kedua: Kalikan jumlah tersebut dengan kecepatan cahaya,
Langkah Tiga: Kuadratkan  …

dan kemudian pahami bahwa setiap gram dari materi ini memiliki energi yang tak terhitung jumlahnya seperti sebuah bom nuklir Hiroshima.
Seorang manusia dengan berat 45kg, misalnya, berisi kekuatan sekitar 45.000 bom Hiroshimas. Seseorang dengan berat 90 Kg memiliki kekuatan lebih dari 90.000 dan 6,5 miliar manusia, dengan rata-rata berat 45 kg, berisi lebih dari 292000000000000 kali kekuatan bom atom. Tambahkan hewan lain, pegunungan, lautan dan massa bumi itu sendiri dan kami memiliki sekitar 13 septillion atau sekitar 6 octillion (6,000,000,000,000,000,000,000,000,000) atau senilai 6 27 bom atom yang adalah  kekuatan yang terkandung hanya dalam bumi itu sendiri. Memahami bahwa Bumi adalah bagian kecil dari satu tata surya yang merupakan bagian kecil dari satu galaksi yang merupakan bagian kecil dari Semesta diperkirakan memiliki 100 milyar galaksi, masing-masing dengan 100 Miliar sistem seperti tata surya… Kita dengan cepat dapat mulai memahami bahwa kuantitas kekuatan/Energi/Daya / “Tuhan” ditentukan oleh rumus kecil Einstein, E = MC 2, yang melampaui segala pemahaman manusia.
E = MC 2, secara ilmiah, memungkinkan kita untuk menentukan jumlah Energi di alam semesta yang bisa diketahui. Dan, jika Energi adalah “Tuhan”, seperti banyak orang percaya, atau salah satu dari banyak manifestasi atau refleksi dari “Tuhan” seperti orang lain mungkin percaya, seperti kata-kata, dalam setiap tradisi spiritual, bahwa “Tuhan maha besar” atau “Tuhan sangat luar biasa” adalah penyataan yang sering kita dengar.
Tapi apa pun yang Anda sebut sebagai kuantitas Energi atau Force di alam semesta, sekarang jelas bahwa penggambaran kuno “Tuhan” sebagai orang tua berkulit Putih dan berjenggot, tidak, dengan cara apapun, bisa mengkomunikasikan terhadap kenyataan ilmiah menakjubkan yang ditemukan oleh formula Einstein pada tahun 1905 itu.
Jika kita cukup dewasa sebagai spesies untuk merangkul “kuantifikasi” ilmiah dari kekuatan alam semesta sebagai setidaknya salah satu cara untuk memulai mendekati definisi dari “Tuhan” kita akan menyadari bahwa tidak ada agama yang bisa melakukannya, dengan integritas apapun, memanipulasi definisi tersebut dalam dogma dan praktek mereka. Kemampuan manusia untuk memahami dan mendekati sesuatu yang sesuai dengan yang sebesar ini adalah seperti sebuah sel plankton tunggal berpura-pura untuk menjelaskan, atau mencerna, atau memiliki kekuasaan atas semua lautan …  apalagi dari satu miliar planet!
Jadi, berkat Einstein dan formula-Nya kita dapat mulai menghargai minimnya dan ketidakcukupan pemahaman kita tentang lautan energi tak terduga yang mengelilingi kita, dan kemungkinan, menciptakan kita.
Einstein, meskipun dengan kecerdasan yang luar biasa, dirinya menyerah dengan sifat tak terduga dari Tuhan. … Dia menulisnya sebagai berikut pada tahun 1932 …
Pengalaman paling indah dan terdalam yang seseorang dapat miliki adalah rasa yang misterius ini. Ini adalah prinsip dasar dari spritual, serta dari semua usaha serius dalam seni dan ilmu pengetahuan. Ia yang tidak pernah memiliki pengalaman ini menurut saya, jika tidak mati , maka setidaknya ia buta. Pada pengertian bahwa di balik sesuatu yang bisa dialami ada sesuatu yang pikiran kita tidak bisa memahami, yang keindahan dan keagungan mencapai kita secara tidak langsung:.. ini adalah religiusitas. Dalam hal ini saya religius. Bagi saya itu cukup untuk takjub pada rahasia-rahasia ini dan untuk mencoba dengan rendah hati memahami dengan pikiran saya tentang gambaran dari struktur luhur semua yang ada. “
Memang.
Dan mungkin kita semua, baik umat Kristen, Muslim, Hindu dan Yahudi, dapat bercermin dari ilmuwan visioner ini dan formula kecilnya di waktu berikutnya ketika kita berpikir bahwa seolah kita mengerti yang kita sebut “Tuhan” dan kemudian melihat bahwa definisi kita sendiri saat ini sesungguhnya adalah tidak memadai.
Richard Greene adalah kontributor tetap The Huffington Post, radio host, pembicara publik dan penulis buku anak-anak e-book, “E = MC2 dan The Definisi Baru Tuhan” .

sumber: http://henkykuntarto.wordpress.com/page/5/?archives-list=1
and remix


from:http://widz-zone.blogspot.com/2011/07/albert-einstein-dan-bukti-ilmiah-tuhan.html

10 teori tentang segitiga bermuda

The Bermuda Triangle is a geographic area with it's points being at Miami, Florida, the island of Bermuda, and San Juan Puerto Rico.  In this area, over the course of time, many different aircraft and boats have mysteriously disappeared without a trace, leading many to believe that the triangle has something unusual about it that is swallowing up people, planes, and boats.
All of these incidences have relatively similar aspects in that they don't show up later as wreckage, and that in the cases of the aircraft, there was never any oil slicks found on the ocean, which are common indicators of where a crash took place for sea crashes.  There are also a number of wrecks that have taken place that have been accounted for, and were the cause of natural calamities or human error.  It depends largely on what you're willing to believe.
Here are the top ten theories that attempt to explain the mystery behind the Bermuda Triangle.

1. Attack by Pirates

Flag_of_Edward_Englandimage by warx
Although this theory cannot be totally ruled out, it fails to explain the reason for the disappearance of the aircrafts. According to this theory, the reason why so many ships disappeared is because of pirates who are especially active in this part of the Atlantic. Piracy has been the reason behind the destruction and disappearance of many a large vessel in the past, in different parts of the world. Some theorists are of the opinion that in addition to piracy, attack by enemy vessels might also be a reason. This theory might prove to be true for at least some of the disappearances in the past.

2. Strong Magnetic Field

Descartes_magnetic_fieldimage by rené descartes
This theory says that the root cause behind the notorious reputation of the Bermuda Triangle is the Earth’s magnetic field in that particular region. It has been frequently observed that compasses begin to spin rapidly near the Bermuda Triangle and navigation equipments stop functioning properly. This is because it is one of the two places on earth where the geographic north and magnetic north coincide. Due to this, electromagnetic storms originating below the earth's surface rise up to the atmosphere and leave a fog behind. The strong magnetic effects in the region is believed to be responsible for so many people vanishing into thin air.

3. Effect of a Comet

Impact_eventimage by fredric
The first theory that we'll discuss here is the theory that a comet from outer space crashed into the earth some thousands of years ago, near the area, which is now the Bermuda Triangle. People who believe in this theory also seem to believe that somewhere in the depths of the ocean, there must lie the remains of this comet and it is the electromagnetic attractions of the comet that causes all the havoc, including disruptions of aircraft signals. No traces of a comet or anything similar to it has been found yet and in the absence of a proof, this theory remains nothing but an assumption.

4. Methane Gas

image by flowergarden
What this theory has to say is that it is methane gas that is largely responsible for the notorious reputation of the Bermuda Triangle. According to this theory, bubbles of methane gas rising up to the surface of water decreases its density thereby lowering the buoyant force exerted by the water. Due to this reason, large vessels might no longer be able to stay afloat and might sink without a trace. But what about the remains of the ships? They ought to be found somewhere down below, isn't it? Well, there seems to be a viable explanation for that as well! The strong currents of the Gulf Stream drifts them far away from the region. Well, even though this theory is plausible, the fact remains that there isn't any underwater source of methane gas anywhere close to the region.

5. City of Atlantis

This theory is supported by some people who believe that the lost city of Atlantis was located somewhere close to the Bahamas. What they also believe is that the mysterious city of Atlantis still lay buried somewhere below the ocean and legend has it that this city was powered by energy obtained from powerful crystals. According to this theory, the effect of the remains of these crystals is what is responsible for the aircraft radio signals going haywire. There are even supposed proofs for the same, the most important one being theBimini Road, which is a peculiar rock structure that appears to be an ancient dockyard.

6. Time Warp

time_warp
This theory is one of the most popular theories in spite of the fact that there is nothing to prove it. The 'time warp' theory claims that the reason for so many disappearances is time travel. In other words, this theory says that whenever something ends up at the Bermuda Triangle, it either travels back in time or to some time in the future. There are also people who have reported seeing a huge tunnel shaped cloud around the region, which they believe is a tunnel for time travel.

7. Human Error

bermuda-triangle-hurricane
Believed to be the number one reason for the disappearances over the Bermuda Triangle, this theory states that it all happened as a result of human errors. The area surrounding the Bermuda Triangle consists of a string of islands, each very similar to the other. Because of this, it is very difficult to find your way there. Moreover, the rough weather and storms add to the risk factor. In such a scenario, once you are lost, it becomes very difficult to return back. Also, the area over the Bermuda Triangle experiences a lot of air traffic which increases the probability of disasters.

8. Extraterrestrial Activity

There is a slight variation in the two versions of this theory but the basic idea is the same: alien activity is the cause behind the disappearance of so many vessels and aircrafts. One version states that it all occurs due to aliens or living beings from other planets, abducting people, while the other version has a slightly different take on it. It says that the aircrafts and ships traveling over the region sometimes end up there at the time when aliens are supposedly traveling between our planet and theirs. These vessels are then automatically taken along to another dimension or may be, who knows, even to another planet altogether! And the poor things are unable to return back, it seems or at least that’s what the theory makes you believe. In spite of the fact that there isn’t any proof, this theory is, by far, the most popular one and has captured the imagination of one and all. More so after the release of the Steven Spielberg movie Close Encounters of the Third Kind.

9. U.S. Military Base

military_base
Ever heard about Area 51? It is a base of the U.S. Air Force where testing of military equipments is carried out and which is notorious for many reported UFO sightings. Well, there is a similar testing base of the U.S. Navy on the Andros Islands in the Bahamas. Some people believe that there is something more to it than a mere weapon testing base and that it is the location where the government has built equipments to communicate with the extraterrestrial. And it is this supposedly advanced technology that has got something to do with the vanishing of ships and planes!

10. Rough Weather

weather
This is one of the more practical theories explaining the mystery behind the Bermuda Triangle. The Atlantic Ocean is famous for its storms, hurricanes and rough weather. Violent storms and hurricanes cause the waves to rise as high as 80 feet or more. Add to that the strong current of the Gulf Stream and you have a situation from which it is almost impossible to escape! Even more danger lurks beneath the ocean as this is the deepest region in the Atlantic, the location of the Puerto Rico trench. So, if a ship or an aircraft gets trapped in the storm and sinks deep into the water, it can very well appear to have disappeared without a trace!

manusia


Perbedaan morphologis (fisik) manusia tentu sangat erat kaitannya dengan lingkungan sekitar dia. Dulu mungkin hanya ada 3 Ras primer, kulit putih, kulit hitam dan kuning (sesuai khazanah kenabian tentunya) seiring penyebaran manusia ke berbagai wilayah yang tentu saja berbeda sifat alamnya, manusia juga beradaptasi, nah itu yang bikin sekarang banyak ras-ras manusia secara spesifik, karena tinggalnya, kebiasaan hidup, bahasa semua mempengaruhi bentuk fisik manusia tersebut.

Contoh mudahnya adalah mengapa Orang yang tinggal di ketinggian cenderung warna kulitnya lebih merah? ketika ilmu pengetahuan membukanya tahulah manusia jika hal itu terjadi karena kadar hemoglobin lebih banyak karena oksigen di dataran tinggi tidak sebanyak di dataran rendah. Orang yang tinggal di pantai cenderung lebih hitam (ini tentu saja karena paparan sinar matahari dan arus panas dari laut). Tentu saja banyak sekali faktor pendukung yang lainnya, ini cuma contoh kecil saja.

Dan Masya Allah, Jauh sebelum Ilmu pengetahuan berhasil menjelaskannya, sudah 1500 tahun yang lampau Allah Swt telah memberikan sinyal akan Penciptaan-Nya itu (Manusia) Lewat AL QURAN.

Hai sekalian manusia, bertaqwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamudari yang satu (Adam), dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembangbiakkan (manusia) laki-laki dan perempuan yang banyak. ........." ( QS. An-Nisaa', ayat ke-1 )

" Sesungguhnya Allah telah memilih Adam, Nuh, keluarga Ibrahim dan keluarga 'Imran melebihi segala umat (di masa mereka masing-masing), (sebagai nenek moyang, asal usul) satu keturunan yang sebagiannya (keturunan) dari yang lain. Dan Allah Paling Maha Mendengar lagi Paling Maha Mengetahui." ( QS. Ali-'Imraan, ayat ke-33 sd ke-34 )

Yang jelas secara garis besar, umat manusia terbagi dalam 5 (lima) Ras Induk keturunan Nabi Adam dan Ibunda Hawa a'layhum salam, yakni :

1. Mongoloid (mewarisi gen Yafit bin Nuh)
2. Kaukasoid (dominan gen Yafit, dengan berapa mewarisi juga gen Sam dan Ham bin Nuh)
3. Khoisan (dominan gen Ham bin Nuh becampur dengan gen Yafit dan Sam bin Nuh )
4. Negroid (mewarisi paling kuat gen Ham bin Nuh)
5. Australoid (mewarisi banyak gen Ham bin Nuh)

Dengan berapa sub-ras, antara lain sbb:
1. Mongoloid Tiongkok (hasil kawin sesama Ras Mongoloid)
2. Mongoloid Melayu (hasil kawin campur Mongoloid dengan Ras lain Kaukasoid dan Australoid)
3. Kaukasoid Nordik (menyebar di eropa bagian utara, termasuk belanda, inggris dan jerman)
4. Kaukasoid Dinarik (menyebar di eropa bagian selatan hingga negara-negara Balkan rusia)
5. Kaukasoid Alpina (ras kaukasoid yang bentuk kepalanya lebih bulat dan bermuka bundar daripada sub ras kausaoid lainnya, menyebar di eropa tengah dan eropa timur, asia barat dan asia tengah, dan juga ke eropa utara di Irlandia dan Scottlandia)
6. Kaukasoid Mediterania (ras kaukasoid yang bentuk kepala dan muka lonjong, berambut Hitam, menyebar di Selatan dan Timur Eropa, Afrika Utara, Afrika Barat Laut, Asia Barat, Turki, hingga Afghanistan, Persia (Iran) dan ke Asia Selatan, nenek moyang orang India Kulit Terang)
7. Kaukasoid Arabid (ras kaukasoid dengan bentuk hidung mancung agak lebar besar daripada hidung ras kaukasoid lainnya, menyebar di Syiria dan Jazirah Arab sekitarnya)
8. Kaukasoid Somali-Ethiopid (walaupun berkulit hitam, berambut kriting tapi struktur tengkoraknya lebih condong bentuk tengkorak Kaukasoid daripada tengkorak ras negroit)
9. Australoid Aborijin (penduduk asli Australia)
10. Australoid Negrito (penduduk asli Filipina)
11. Australoid Dravida (nenek moyang orang India dan Sri Langka berkulit gelap)
12. Australoid Austranesia (penduduk asli kepulauan nusantara sebelum dimasuki oleh sub-ras mongoloid melayu yang datang dari wilayah Funan lebih dari dua ribuan tahun silam, sebagian menikah dengan Sub-Ras Mongoloid Melayu keturunan Funan itu; dan lahirlah nenek moyang dari suku Jawa Awal; sebagian dari Sub-Ras Australoid Austranesia tidak mau kawin campur dengan sub-ras Mongoloid Melayu dan pindah ke timur hingga ke Papua, lebih dari dua ribuan tahun silam)

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku (ras-etnis) supaya kamu saling kenal-mengenal (agar bisa hidup rukun). Sesungguhnyaorang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang palingBERTAQWA di antara kamu. Sesungguhnya Allah Paling Maha Mengetahui lagi PalingMaha Mengenali.[1]

Hai anak (keturunan-keturunan manusia) Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya 'auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.[2]

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak keturunan Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka (anak-anak keturunan Adam alias manusia) dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. [3]

[1] QS. Al-Hujuraat, ayat ke-13
[2] QS. Al-'Araaf, ayat ke-27
[3] QS. Al-Israa', ayat ke-70


from:http://situslakalaka.blogspot.com/2011/07/dari-sinilah-asal-mula-ras-manusia-yang.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+Situslakalaka+%28Situslakalaka%29

chat and comment

My Great Web page
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Walgreens Printable Coupons